ClawsNews,GAZA – Seorang penembak jitu Israel menembak dan membunuh seorang anak Palestina di pusat Rafah, di bagian selatan Jalur Gaza, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa rezim apartheid Israel telah melanggar gencatan senjata.
Pembunuhan Anak Palestina
Anak yang terbunuh, Zakaria Hamid Yahya Barbakh, meninggal dunia pada hari Senin (20 Januari 2025) setelah ditembak di dekat Lapangan Al-Awda, pusat Rafah. Seorang warga Palestina lainnya terluka saat mencoba menyelamatkan jenazah Zakaria, menurut laporan tersebut. Pada hari Selasa, seorang warga Palestina juga tewas oleh pasukan Israel di sebelah barat kota Rafah. WAFA mengutip sumber lokal yang menyebutkan bahwa Salem Abu Shabeika tewas di lingkungan Tal al-Sultan.
Pembunuhan Warga Palestina Lainnya
Pada hari yang sama, dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka akibat tembakan yang dilancarkan pasukan Israel di Gaza. Tank-tank Israel dilaporkan telah melanggar zona penyangga dan menembaki warga sipil. Militer Israel diketahui telah maju sejauh 850 meter ke dalam wilayah Palestina, melampaui batas 700 meter yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata. Peristiwa ini menjadi pelanggaran besar terhadap kesepakatan tersebut. Hingga kini, belum ada pernyataan dari otoritas Gaza, mediator gencatan senjata (Mesir, Qatar, AS), ataupun pejabat Israel.
Serangan Drone Israel
Selain itu, pada hari Senin, sebuah pesawat nirawak (drone) Israel dijatuhkan dan meledakkan alat peledak di dekat rumah warga di Rafah timur, yang menyebabkan tiga orang terluka. Sumber medis di Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis mengonfirmasi bahwa pasukan Israel di sepanjang perbatasan timur Rafah telah mencegah warga mendekati zona penyangga yang, sesuai dengan gencatan senjata, seharusnya bebas dari aktivitas militer.
Kontroversi Gencatan Senjata
Gencatan senjata yang dimulai pada hari Minggu ini mencakup fase pertama selama 42 hari, dengan negosiasi lebih lanjut yang akan dilakukan pada fase kedua dan ketiga, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat. Zona penyangga yang dikuasai militer Israel mencakup tanah Palestina tanpa adanya rencana penarikan yang jelas, menimbulkan kekhawatiran atas pelanggaran berkelanjutan dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.
Korban Genosida Israel
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sekitar 47.035 warga Palestina telah tewas, sementara 111.091 lainnya terluka dalam genosida yang dilakukan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, dengan 11.000 orang yang masih hilang dan diyakini tewas tertimbun reruntuhan bangunan di Gaza.