Mengapa Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Mikraj? Ini Penjelasannya

ClawsNews,RIYADH – Banyak orang mungkin bertanya-tanya mengapa Arab Saudi, sebagai negara mayoritas Muslim, tidak merayakan Isra Mikraj. Meskipun peristiwa ini dianggap penting dalam sejarah Islam, negara ini tidak mengadakan perayaan khusus untuk memperingati momen tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan alasan teologis, sejarah, dan budaya, terutama terkait dengan ajaran Wahhabisme yang menjadi ideologi keagamaan utama di Arab Saudi.

1. Pengaruh Ajaran Wahhabisme

Wahhabisme adalah gerakan reformasi Islam yang lahir pada abad ke-18 yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahhab. Gerakan ini berupaya memurnikan ajaran Islam dengan menghilangkan praktik-praktik yang dianggap sebagai bid’ah (inovasi agama) atau syirik (penyekutuan Allah). Dalam ajaran Wahhabisme, hanya ibadah yang memiliki dasar yang jelas dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang diperbolehkan.

Perayaan Isra Mikraj, meskipun merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam, dianggap tidak memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Para ulama Wahhabi berpendapat bahwa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak pernah merayakan peristiwa tersebut, sehingga mengadakan peringatan khusus dianggap menyimpang dari prinsip tauhid dan sunnah.

2. Pandangan Tentang Bid’ah

Bagi para penganut Wahhabisme, bid’ah adalah segala bentuk inovasi dalam agama yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mereka memiliki pandangan yang sangat ketat terkait hal ini, dan perayaan Isra Mikraj dianggap sebagai sebuah bid’ah karena tidak ada bukti dalam tradisi Islam awal bahwa peristiwa ini dirayakan. Para ulama Wahhabi menegaskan bahwa menciptakan ritual baru dalam agama dapat menyebabkan penyimpangan dari ajaran asli Islam.

3. Fokus pada Ibadah Dasar dalam Islam

Di Arab Saudi, praktik keagamaan lebih ditekankan pada ibadah-ibadah yang memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an dan Sunnah, seperti shalat lima waktu, puasa, zakat, dan haji. Meskipun Isra Mikraj diakui sebagai mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, penghormatan terhadapnya lebih dilakukan melalui pembacaan dan pemahaman kisah tersebut, bukan dengan merayakannya secara khusus. Ini mencerminkan pemahaman bahwa ibadah yang sudah mapan dan jelas sumbernya lebih diutamakan.

Kesimpulan

Arab Saudi tidak merayakan Isra Mikraj secara resmi karena pengaruh ajaran Wahhabisme yang mendominasi kehidupan keagamaan di negara tersebut. Ajaran Wahhabisme yang berfokus pada tauhid, sunnah Nabi, dan penolakan terhadap bid’ah menilai bahwa perayaan Isra Mikraj tidak memiliki dasar yang jelas dalam tradisi Islam awal. Walaupun tidak ada perayaan khusus, masyarakat di Arab Saudi tetap mengakui peristiwa Isra Mikraj sebagai bagian penting dari sejarah Islam, namun tanpa mengadakan acara atau ritual tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *