Kebakaran besar di Los Angeles tercatat sebagai salah satu bencana termahal dalam sejarah Amerika Serikat (AS), dengan kerugian diperkirakan lebih dari USD135 miliar (setara Rp2.185 triliun).

Claws News,LOS ANGELES – Kebakaran besar di Los Angeles tercatat sebagai salah satu bencana termahal dalam sejarah Amerika Serikat (AS), dengan kerugian diperkirakan lebih dari USD135 miliar (setara Rp2.185 triliun). Angka ini bahkan melampaui bantuan AS yang diberikan kepada Israel selama perang yang menghancurkan Jalur Gaza, Palestina, yang totalnya mencapai USD17,95 miliar (sekitar Rp290 triliun). Berdasarkan data perkiraan awal dari AccuWeather, kerugian dari kebakaran ini bahkan diperkirakan akan melebihi USD150 miliar. Jonathan Porter, Kepala Meteorologi AccuWeather, menjelaskan bahwa “api yang cepat menyebar, dipicu angin kencang, menciptakan salah satu kebakaran hutan paling merugikan dalam sejarah AS modern.”

Kerusakan yang Sangat Luas

Skala kerusakan yang terjadi sangat luar biasa, dengan lebih dari 5.300 bangunan hancur akibat kebakaran di Palisades dan lebih dari 5.000 bangunan hancur di kawasan Eaton. Industri asuransi diperkirakan akan menanggung kerugian besar, dengan analisis dari perusahaan seperti Morningstar dan JP Morgan memperkirakan kerugian yang diasuransikan bisa mencapai lebih dari USD8 miliar. Dampak ini berpotensi memperburuk tantangan yang sudah dihadapi industri asuransi, yang tengah berjuang menghadapi peningkatan frekuensi dan keparahan bencana alam.

Dampak pada Industri Asuransi

Seiring kerusakan yang semakin jelas, perusahaan asuransi diperkirakan akan menghadapi kebutuhan untuk menilai ulang risiko dan strategi penetapan harga mereka, yang bisa menyebabkan premi yang lebih tinggi serta pengurangan opsi pertanggungan bagi pemilik rumah di wilayah berisiko tinggi. Banyak orang kini beralih ke rencana asuransi yang didukung oleh pemerintah negara bagian California, meskipun biaya premi biasanya lebih tinggi dan perlindungan yang ditawarkan terbatas. Sejak 2020, jumlah polis melalui rencana Fair California meningkat lebih dari dua kali lipat, dari sekitar 200.000 menjadi lebih dari 450.000 pada September tahun lalu. Daerah yang terdampak kebakaran menunjukkan tingkat penyerapan yang sangat tinggi, menurut data dari program ini. Dampak jangka panjang dari kebakaran hutan ini diperkirakan akan melibatkan kerusakan nilai properti, tekanan terhadap keuangan publik, serta dampak buruk terhadap kesehatan dan sektor pariwisata.

Denise Rappmund, analis senior di Moody’s Ratings, memperingatkan bahwa kebakaran ini akan memberikan dampak negatif yang signifikan bagi pasar asuransi di negara bagian tersebut, dengan potensi peningkatan biaya pemulihan yang dapat menyebabkan premi lebih mahal dan pengurangan ketersediaan asuransi properti.

Bantuan Militer AS ke Israel dalam Perang Gaza

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat telah mengalokasikan USD17,9 miliar dalam bentuk bantuan militer kepada Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Laporan dari Proyek Biaya Perang Universitas Brown yang dirilis setahun setelah perang dimulai mencatatkan angka tersebut. Selain itu, USD4,86 miliar tambahan telah digunakan untuk memperkuat operasi militer AS di wilayah Timur Tengah dan sekitarnya sejak 7 Oktober 2023. Ini termasuk biaya operasi Angkatan Laut AS yang dipimpin untuk meredakan serangan terhadap kapal-kapal komersial yang dilakukan oleh Houthi Yaman, yang bertindak sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas. Laporan ini diselesaikan sebelum Israel membuka front kedua melawan kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran di Lebanon pada akhir September 2024.

Dampak Perang Gaza

Perang ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial tetapi juga banyak korban jiwa. Hamas dilaporkan membunuh lebih dari 1.200 orang di Israel pada 7 Oktober 2023 dan menyandera ratusan lainnya. Sementara itu, serangan dari Israel telah menyebabkan lebih dari 42.000 orang tewas di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *